Daging merah, terutama sapi, sering menjadi bahan perbincangan dalam dunia kesehatan. Ada yang menganggapnya sangat bermanfaat karena kaya protein, zat besi, dan vitamin B12, tetapi ada juga yang ragu karena isu kolesterol atau berat badan. Konsumen perlu memahami mana informasi yang benar dan mana sekadar mitos. Dengan bahan segar dan halal dari BBF Meat Shop, daging merah justru bisa mendukung pola makan sehat bila dikonsumsi seimbang.
Mitos 1: Daging merah selalu berbahaya bagi kesehatan
Faktanya, daging merah adalah salah satu sumber nutrisi terbaik untuk tubuh. Protein hewani dari daging sapi mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan untuk membangun otot dan memperbaiki jaringan. Daging sapi BBF juga mengandung zat besi heme yang mudah diserap tubuh, membantu mencegah anemia. Bahaya muncul hanya jika dikonsumsi berlebihan tanpa keseimbangan dengan sayur dan buah.
Mitos 2: Daging merah membuat cepat gemuk
Banyak orang takut makan daging karena merasa akan membuat berat badan naik. Faktanya, daging sapi justru bisa membantu program diet. Protein memberi rasa kenyang lebih lama, sehingga nafsu makan lebih terkendali. Tentu saja, pilihlah potongan rendah lemak BBF seperti has dalam atau sirloin tanpa lapisan lemak. Cara memasaknya juga penting: panggang atau rebus lebih sehat daripada menggoreng.
Mitos 3: Daging beku kualitasnya lebih rendah daripada daging segar
Kenyataannya, daging beku BBF yang diproses dengan rantai dingin tetap memiliki kualitas setara daging segar. Proses pembekuan cepat justru menjaga nutrisi tetap utuh hingga sampai ke tangan konsumen. Yang penting adalah cara menyimpannya benar dan tidak dibekukan ulang.
Mitos 4: Semua jenis daging sapi sama saja
Setiap potongan memiliki karakter berbeda. Sengkel cocok untuk sup, tenderloin sempurna untuk steak, dan sandung lamur pas untuk gulai. Mengetahui ciri potongan membantu konsumen memanfaatkan daging secara maksimal. BBF menyediakan berbagai pilihan potongan sesuai kebutuhan masakan.
Dengan memahami fakta ini, konsumen tidak perlu takut terhadap daging merah. Justru sebaliknya, daging BBF jika dikonsumsi dengan porsi seimbang akan menjadi bagian penting gizi harian keluarga. Kuncinya adalah kualitas bahan, cara memasak, dan keseimbangan pola makan.


