Dalam bisnis distribusi daging segar, memiliki stok saja tidak cukup. Yang lebih penting adalah bagaimana stok daging tersebut dikelola. Di BBF, kami menerapkan manajemen stok dingin yang efisien agar tidak terjadi kehabisan bahan baku maupun penumpukan yang membebani operasional.
Setiap potongan daging yang masuk ke warehouse BBF langsung dicatat secara digital dan diberi kode batch. Sistem kami mencatat tanggal masuk, jenis potongan, dan status pengemasan. Dengan sistem ini, kami bisa memantau stok daging secara real-time, tahu kapan harus melakukan rotasi, dan menentukan prioritas produk mana yang harus didistribusikan lebih dulu.
Prinsip first in, first out (FIFO) kami jalankan secara disiplin. Artinya, daging yang masuk lebih awal akan didahulukan untuk keluar terlebih dahulu, agar kualitas tetap terjaga dan tidak terjadi penumpukan produk lama. Hal ini penting terutama untuk daging beku yang memiliki umur simpan terbatas.
Manajemen stok yang efisien juga membantu kami merespons lonjakan permintaan secara cepat. Kami selalu menyiapkan buffer stock untuk menghadapi high season seperti Ramadan, akhir tahun, atau momen-momen besar lainnya. Dengan sistem penyimpanan cold room bersuhu -20°C, stok tetap aman tanpa harus khawatir soal kualitas atau keamanan.
Tidak hanya menyimpan, kami juga mengelola data prediksi permintaan berdasarkan riwayat pembelian pelanggan. Data ini digunakan untuk merancang proyeksi stok, mengurangi pemborosan, dan mengoptimalkan ruang penyimpanan. Tim logistik dan admin bekerja sama untuk memperbarui sistem ini setiap hari.
Untuk pelanggan tetap seperti katering dan restoran, kami bahkan menyediakan jadwal pengadaan yang disesuaikan dengan kebutuhan rutin mereka. Dengan pendekatan ini, distribusi jadi lebih stabil dan terencana, serta mengurangi risiko keterlambatan pengiriman.
Kami juga rutin melakukan evaluasi kapasitas cold storage dan memastikan tidak ada titik rawan kelebihan beban yang bisa merusak siklus pendinginan produk.
Dengan manajemen stok yang rapi dan berbasis data, BBF tidak hanya menjaga ketersediaan daging, tapi juga menjamin kualitas tetap stabil.
Karena stok yang dikelola dengan benar bukan hanya soal jumlah—tapi soal menjaga kepercayaan pelanggan.